Pondasi erat kaitannya dengan penopang kekuatan suatu bangunan. Berkat pondasi, rumah mampu berdiri tegak dan bisa dihuni dengan aman.
Untuk itu beberapa hal perlu menjadi perhatian Anda sebelum melakukan penggalian pondasi:
1. Tentukan jenis bangunan dan jumlah lantai. Untuk rumah sederhana dengan 1 lantai cukup dengan pondasi dangkal metode strauss pile. Sedangkan untuk bangunan tinggi, wajib menggunakan pondasi dalam dengan metode bore pile. Perhatikan kedalaman dari pondasi karena tanpa kedalaman yang cukup, maka kekuatan pondasi juga akan kurang baik dalam menopang beban bangunan.
2. Perhatikan jenis tanah di tempat pembangunan, apakah termasuk tanah keras, tanah sedang, tanah lunak, atau super lunak. Andai tanah ternyata masih dalam kondisi lembek, merupakan bekas urugan, atau berada di posisi lereng, maka Anda harus sangat berkonsultasi dengan ahli bor pondasi. Pembangunan pondasi juga perlu memperhatikan letak lapisan tanah keras. Posisi tanah keras yang berada di kedalaman 0-3 meter bisa menerapkan pondasi dangkal. Sementara itu, posisi tanah keras yang terletak di kedalaman 3-20 meter sebaiknya menggunakan pondasi dangkal hingga pondasi dalam seperti mini pile, bored pile, atau sumuran. Sedangkan bila posisi tanah keras tersembunyi di kedalaman lebih dari 20 meter, wajib hukumnya membangun pondasi dalam yang tangguh misalnya tiang pancang dan bored pile. Untuk rumah 1 lantai, penggunaan batu kali sebagai pondasi sudah cukup. Sedangkan untuk bangunan dua lantai atau lebih, bisa menggunakan kombinasi pondasi batu kali dan footplat.
3. Perhatikan kondisi lingkungan geografis setempat. Faktor geografis ini mempengaruhi jenis tanah dan keidealan suatu bangunan. Tanah liat memiliki daya topang yang lebih baik ketimbang tanah gambut, sehingga pondasi sederhana pun sudah cukup. Namun jika kondisi tanah liat tersebut tidak stabil akibat lingkungan yang ekstrim, maka diperlukan pondasi dalam yang lebih rumit agar dapat menopang bangunan dengan baik.
4. Perhatikan konstruksi yang ada di atas pondasi. Konstruksi yang terletak di atas pondasi disebut superstruktur. Hal ini mencakup apa-apa saja yang dipasang atau diletakkan di atas pondasi contohnya rangka, kuda-kuda, pilar, lantai, dinding, dan perabotan. Penentuan jenis pondasi yang akan dibangun perlu memperhatikan aspek ini supaya mampu menyangga sempurna total beban yang akan ditahan. Nilai bobot rumah secara keseluruhan yang bertambah berat membutuhkan pondasi yang lebih kokoh.
5. Waktu dan Biaya Pengerjaan Pembangunan. Anda juga perlu memperhatikan tenggat waktu dan anggaran biaya yang tersedia. Mempercepat waktu pengerjaan bisa dilakukan dengan menambah jumlah pekerja, tapi konsekuensinya anggaran bakal membengkak. Itu sebabnya gunakan tukang bangunan yang profesional sehingga anda dapat menghemat waktu sekaligus biaya.
6. Perhatikan keamanan pondasi. Pastikan pula agar tulangan pondasi benar-benar menyatu dengan tulangan kolom struktur hingga ke bagian atas bangunan agar kekuatan pondasi bisa terjamin. Cegahlah pondasi dipasang secara asal-asalan, bisa jadi bangunan akan cepat rusak dan bisa membahayakan penghuninya.
9. Perhatikan utama pada SDM pelaksananya. Dengan adanya pondasi yang kuat, kita bisa memastikan bangunan rumah kokoh dan bisa dipakai dalam waktu yang lama. Untuk mendapatkan hasil terbaik, pastikan Anda bekerja sama dengan jasa pengeboran profesional.